0
Nasi Campur Bali di Maja House Rooftop Bar and Restaurant, Jalan Sersan Bajuri, Lembang. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Acara tahunan Gianyar Culinary Festival (GCF) kembali digelar mengisi rangkaian HUT Kota Gianyar ke-243. Festival pada 19-22 April 2014 ini mempertemukan para sejumlah kalangan terkait, mulai dari praktisi, professional chef, pecinta kuliner, ahli hortikultura, pakar peternakan, pengusaha, dan pelaku industri perhotelan.

"Melalui acara ini kami mengajak mengembalikan orientasi kita ke alam di mana kaki berpijak. Segalanya harus dimulai dari kita dengan menghargai buah lokal, lestarikan kuliner lokal, hijaukan lingkungan, dan kenali potensi alam sekitar," kata Bupati Gianyat A.A. Gde Agung Bharata, Jumat, 18 April 2014.

Rangkaian program acara festival ini akan melibatkan semua kecamatan di Kabupaten Gianyar dalam kompetisi kuliner asli Bali seperti: babi guling, ayam betutu, lawar, jajanan Bali, dan sate lilit. Tahun ini diundang pula MURI untuk menilai Kabupaten Gianyar dengan sate lilit terbanyak. Penyelenggaraan sate lilit diikuti oleh 45 sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan jumlah 1.000 tusuk sate lilit untuk setiap sekolah sebagai upaya melestarikan kuliner lokal dan pengikat budaya.

Beberapa yang diharapkan menjadi output acara ini adalah difasilitasinya kerja sama pengusaha seperti Sababay Winery dengan petani dan Dinas Pariwisata untuk membuka lahan perkebunan anggur (vineyard). Festival ini juga berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara permintaan pasar dan penawaran yang harus disediakan agar terjalin hubungan yang sinkron. 

Salah satu peristiwa penting yang ingin diangkat adalah dijadikannya bunga pucuk sebagai icon Kabupaten Gianyar yang melambangkan kesetiaan dan kesadaran menjaga alam. Festival ini juga sekaligus untuk memperkenalkan produk green & horticultural khususnya di sekolah pariwisata, hotel, dan restoran, guna melahirkan regulasi yang mewajibkan pelaku pariwisata hotel dan restoran di Pulau Bali untuk menggunakan hasil bumi Gianyar.

Acara ini diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Gianyar dan didukung oleh seluruh Dinas yang merekomendasikan pelaksanaannya kepada Sababay Winery, Indonesian Chef Association (ICA) dan Ubud Chef Community (UCC), bekerja sama dengan Akademi Gastronomi Indonesia (AGI), Junior Chamber International (JCI), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), serta berbagai komunitas, organisasi, dan masyarakat.

Post a Comment

 
Top