0
Personil grup band GIGI berpose dalam sesi foto peluncuran album baru mereka di Umaniara, Jakarta Selatan, (22/3). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Sambil melahap soto kudusnya, Armand bercerita kegiatan bandnya yang selalu berwisata kuliner bila sedang melakukan tur ke berbagai daerah. (Baca: Konser yang Paling Diingat GIGI: Yogya)

Semua personel grup yang berumur 20 tahun ini mengaku sangat menyukai makanan. Bila melakukan tur, mereka tak segan meminta panitia setempat menunjukkan tempat makan yang enak di daerah itu. Mereka merasa aneh ketika mendengar teman-teman band lain lebih suka makan di hotel ketimbang jalan-jalan mencari makanan khas daerah tersebut. "Waktu manggung bareng band lain, mereka pernah kami ajak wisata kuliner, eh mereka malah kebingungan," ujar Armand.



Toh, tak semua santapan khas daerah mereka sukai. Mereka pernah mendatangi sebuah restoran, tapi akhirnya balik badan karena sajian sumsum tulang yang disajikan tidak sesuai dengan selera. Pernah pula saat di Papua, mereka kebingungan ketika disajikan makanan khas daerah itu: papeda alias bubur sagu. "Banyak yang bilang enak, tapi itu kelihatannya kayak lem kertas. Agak aneh aja sih untuk kami," kata Hendy.

Keempat pria ini pernah pula merasakan pengalaman buruk dalam soal makanan ketika melakukan tur ke berbagai kota dengan jalur darat. Saat itu, mereka berhenti di sebuah tempat makan sederhana yang cukup terpencil. Dari hanya dua menu yang tersedia, burung dara dan telur dadar, mereka memilih salah satu di antaranya demi mengisi perut yang kosong. 

Namun mereka kaget bukan kepalang ketika melihat tagihan yang harus dibayar. "Bonnya sampai satu juta lebih, mahalnya minta ampun. Mau diapain lagi, udah dimakan," ujar Armand, geleng-geleng. Semula dia mengira satu rombongan yang berjumlah 14 orang dengan menu sederhana seperti itu hanya akan menghabiskan sekitar Rp 400 ribu. 

"Itu sih kami dipalak. Apalagi telur dadarnya asin banget," ucap Hendy. Tak mau mendapat pengalaman buruk seperti itu lagi, berikutnya, setiap akan melakukan tur, GIGI selalu bertanya kepada presenter kuliner, Bondan Winarno. Mereka meminta rekomendasi atau saran tentang tempat makan mana saja yang patut dikunjungi. 
Next
Newer Post
Previous
This is the last post.

Post a Comment

 
Top